Minggu, 08 Januari 2017

Proses Pembekuan Darah


Proses Pembekuan Darah 

Hasil gambar untuk proses pembekuan darah


Saat terjadi luka atau cedera, pembuluh darah dapat rusak dan terjadilah perdarahan. Kemudian tubuh akan menjalankan suatu mekanisme untuk menghentikan perdarahan tersebut.
Mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan dinamakan hemostasis. Terdapat beberapa fase penting pada mekanisme ini, diantaranya fase pembentukan sumbatan oleh platelet (keping darah) dan fase proses pembekuan darah. Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah proses yang kompleks yang mana darah membentuk gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan memulihkan luka serta menghentikan pendarahan.
mengenal proses pembekuan darah - alodokter

Unsur-Unsur Proses Pembekuan Darah

Proses pembekuan darah tidak akan terjadi tanpa adanya ‘aktor’ yang berperan. Koagulasi melibatkan trombosit dan komponen faktor koagulasi.
Trombosit
Trombosit atau keping darah adalah elemen berbentuk cakram di dalam darah. Trombosit berkumpul secara berdempet-dempetan selama proses pembekuan darah normal. Trombosit digolongkan sebagai sel darah, tetapi sebenarnya trombosit adalah bagian dari sel-sel sumsum tulang yang besar yang disebut dengan megakaryocytes.
Faktor koagulasi (faktor pembekuan)
Faktor koagulasi adalah protein, sebagian besar diproduksi oleh organ hati. Terdapat banyak faktor koagulasi, 13 diantaranya diberi nama dengan huruf romawi. Saat ini banyak protein-protein baru yang ditemukan namun tidak diberikan penamaan dengan angka romawi.

Bagaimana Proses Pembekuan Darah Terjadi?

Siklus pembekuan darah normal melewati serangkaian interaksi yang kompleks. Berikut adalah proses pembekuan darah dari awal hingga akhir.
Trombosit membentuk sumbatan
Trombosit bereaksi ketika pembuluh darah rusak atau ada luka. Mereka menempel pada dinding daerah yang luka dan bersama-sama membentuk sumbatan. Sumbat dibentuk guna menutup bagian yang rusak agar menghentikan darah yang keluar. Trombosit juga melepaskan bahan kimia untuk menarik lebih banyak trombosit dan sel-sel lain untuk melanjutkan langkah berikutnya.
Pembentukan bekuan darah
Faktor-faktor pembekuan memberi sinyal terhadap satu sama lain untuk melakukan reaksi berantai yang cepat. Reaksi ini dikenal sebagai kaskade koagulas. Pada tahap akhir kaskade ini, faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah fibrinogen menjadi helai-helai fibrin. Fibrin menempel pada trombosit untuk membuat jaring yang memerangkap lebih banyak trombosit dan sel. Gumpalan (bekuan) pun menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama.
Penghentian proses pembekuan darah
Protein-protein lain akan menghentikan faktor pembekuan agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang diperlukan.
Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan
Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, otomatis sumbatan tidak diperlukan lagi. Helai fibrin pun hancur dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.

Kelainan Proses Pembekuan Darah

Dapat terjadi kelainan pada proses pembekuan darah. Misalnya pada penyakit hemofilia, yang mana penderita kekurangan faktor koagulasi VIII atau IX. Pada penyakit ini, perdarahan yang terjadi sulit berhenti.
Pembekuan darah juga bisa terbentuk walaupun tidak diperlukan Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, atau masalah medis lainnya yang serius. Oleh karena itu dianjurkan untuk tidak duduk berlama-lama, rajin bergerak dan berolahraga, tidak merokok, dan menerapkan pola hidup sehat lainnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar