Laporan Pembelajaran IPA
“Model Tiruan Darah”
Kelompok
1 :
§ Fibriana Ratna Dwi A (VIIIE/09)
§ Mikael Juan Sebastian
R (VIIIE/13)
§ Shabrina Fathania
Putri A (VIIIE/18)
§ Vivi Agati Hana P (VIIIE/23)
A. Langkah kerja :
1. Tuangkan 5 mL minyak
goreng ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume minyak
goreng. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
2. Tuangkan 5 mL air ke
dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume air. Lakukan
pengukuran dengan cermat dan teliti.
3. Tambahkan beberapa
tetes zat warna kue pada campuran air dan minyak goreng.
4. Tutuplah ujung tabung
reaksi dengan cara menyumbat bagian mulut tabung reaksi menggunakan ibu jari.
5. Kocoklah beberapa saat
hingga seluruh komponen tercampur dengan cukup sempurna. Lakukan dengan
hati-hati agar tabung reaksi tidak terjatuh.
7. Gambarlah pada buku
IPA kamu lapisan yang terbentuk pada campuran minyak goreng, air, dan pewarna
makanan!
8. Analogkan setiap
lapisan larutan yang terbentuk dengan bagian-bagian darah.
A.
Landasan Materi :
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup
(kecuali tumbuhan dan makhluk hidup uniseluler) yang berfungsi mengirimkan
zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri.
Hampir 70% bagian tubuh manusia tersusun atas cairan. Salah satu
cairan pada tubuh manusia adalah darah. Darah merupakan jaringan yang tersusun
atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Kurang
lebih 55% bagian dari darah adalah plasma. Darah diedarkan ke seluruh tubuh
melalui jantung.
§ Sel Darah Merah (Eritrosit)
Eritrosit berbentuk
bulat pipih dengan bagian tengahnya cekung (bikonkaf). Sel darah merah tidak
memiliki inti sel. Eritrosit berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru
ke sel-sel di seluruh tubuh. Oleh karena itu, jenis sel darah ini yang paling
banyak terdapat dalam darah. Satu milimeter kubik darah (lebih kurang sekitar
satu tetes) terdiri atas lima juta lebih sel darah merah.Warna merah
pada darah disebabkan adanya hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah. Hemoglobin
atau zat warna darah merupakan suatu protein yang mengandung unsur besi. Fungsi
hemoglobin mengikat oksigen dan membentuk oksihemoglobin. Oksigen diangkut dari
paru-paru dan diedarkan ke seluruh sel tubuh. Hemoglobin yang mengikat oksigen
(oksihemoglobin) berwarna merah cerah, sedangkan hemoglobin yang masih mengikat
karbondioksida berwarna merah tua keunguan. Berikut ini reaksi kimia pengikatan
oksigen oleh hemoglobin.
Melalui peredaran
darah, oksihemoglobin akan beredar ke seluruh sel-sel tubuh. Setelah sampai di
sel-sel tubuh, akan terjadi reaksi pelepasan oksigen dari hemoglobin ke sel
yang kekurangan oksigen. Oksigen masuk ke dalam sel melalui proses difusi.
Selama perkembangan janin dalam kandungan, sel darah merah dibentuk dalam hati
dan limpa. Sel darah merah berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua akan
dihancurkan di hati dan limpa. Selanjutnya, di dalam hati, hemoglobin diubah
dan dijadikan pigmen (pigmen empedu).
§
Sel Darah Putih
(Leukosit)
Berbeda dengan sel
darah merah, sel darah putih memiliki bentuk yang tidak tetap atau bersifat
amuboid dan mempunyai inti sel. Jumlah sel darah putih juga tidak sebanyak
jumlah sel darah merah. Setiap satu milimeter kubik darah mengandung sekitar
8.000 sel darah putih. Fungsi utama sel darah putih adalah melawan penyakit
yang masuk ke dalam tubuh dan membentuk antibodi. Peningkatan jumlah leukosit
merupakan petunjuk adanya infeksi. Jika jumlah leukosit sampai di bawah 6.000
sel per cc darah, maka disebut sebagai kondisi leukopeni. Jika jumlah leukosit
melebihi normal (di atas 9.000 sel per cc), maka disebut leukositosis.
Berdasarkan ada atau tidaknya butir-butir kasar (granula) dalam sitoplasma,
leukosit dapat dibedakan menjadi granulosit dan agranulosit. Granulosit
merupakan kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalam sitoplasmanya.
Sebaliknya, agranulosit tidak mempunyai granula. Leukosit jenis granulosit
terdiri atas eosinofil, basofil, dan netrofil. Agranulosit terdiri atas
limfosit dan monosit.
§
Keping Darah
(Trombosit)
Bentuk trombosit
beraneka ragam, yaitu bulat, oval, dan memanjang. Trombosit tidak berinti sel
dan bergranula. Jumlah sel keping darah atau trombosit pada orang dewasa
sekitar 200.000 – 500.000 sel per cc. Umur dari keping darah sangat singkat,
yaitu 5 sampai dengan 9 hari. Keping darah sangat berhubungan dengan proses
mengeringnya luka, sehingga tidak heran jika ada yang menyebut keping darah
dengan sel darah pembeku. Sesaat setelah terluka, trombosit akan pecah karena
bersentuhan dengan permukaan kasar dari pembuluh darah yang terluka. Di dalam
trombosit terdapat enzim trombokinase atau tromboplastin. Enzim tromboplastin
akan mengubah protein yang disebut protrombin (calon trombin) menjadi trombin
karena pengaruh ion kalsium dan vitamin K dalam darah. Trombin akan mengubah
fibrinogen (protein darah) menjadi benang-benang fibrin. Benangbenang fibrin
ini akan membentuk jaring-jaring di sekitar sel-sel darah, sehingga luka
tertutup dan darah tidak menetes lagi.
§
Plasma Darah
Plasma darah merupakan
cairan darah yang sebagian besar terdiri atas air (92%). Selain itu, dalam
plasma darah juga terdapat protein plasma yang terdiri atas albumin,
fibrinogen, dan globulin. Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara
lain sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea
dan karbondioksida).
Darah dalam tubuh
manusia memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :
1.
Menjaga stabilitas
suhu tubuh (termoregulasi)
2.
Mengedarkan sari
makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
3.
Menutup luka yang
dilakukan oleh keping keping darah
4.
Membunuh kuman yang
masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
5.
Mengedarkan hormon
yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) oleh plasma darah
6.
Mengangkut sisa
oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma
darah.
Kesimpulan
:
Pada percobaan praktikum model TIRUAN DARAH, menurut
kelompok kami praktikum yang dijalankan berhasil, karena pada kelompok kami darah
tiruan berwarna merah kental. Keberhasilan ini berkat kekompakan dan kerjasama
kelompok dalam bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar