Jumat, 13 Januari 2017

Mekanisme Pernapasan pada Manusia


Mekanisme Pernapasan Pada Manusia 

Dalam aliran udara dari udara bebas ke paru-paru dan sebaliknya, ditentukan oleh perubahan tekanan udara dalam rongga paru-paru, rongga dada dan rongga perut. Perubahan tekanan disebabkan oleh terjadinya perubahan volume setiap ruangan. Perubahan volume setiap ruangan ini diatur oleh otot-otot pernapasan yaitu otot antar tulang rusuk, otot diafragma dan otot dinding perut. Yang berdasarkan otot yang berperan aktif pada proses pernapasan, pernapasan pada manusia dapat dibedakan menjadi pernapasan dada dan pernapasan perut.

Pernapasan Dada


Otot yang berperan aktif dalam pernapasan dada ialah otot antar tulang rusuk (interkostal). Otot ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu otot antar tulang rusuk luar (interkostal eksternal) yang berperan mengangkat tulang-tulang rusuk, dan otot antar tulang rusuk dalam (interkostal internal) yang berperan menurunkan tulang rusuk ke posisi semula.Bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat hingga volume rongga dada bertambah besar. Hal ini menyebabkan tekanan udara rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara rongga paru-paru, sehingga mendorong paru-paru mengembang dan mengubah tekanannya menjadi lebih kecil dari pada tekanan udara bebas. Yang selanjutnya akan terjadi aliran udara dari luar ke dalam rongga paru-paru melalui rongga hidung batang tenggorkan, bronkus dan alveolus, yang dalam proses ini disebut dengan inspirasi.
Apabila otot antar tulang rusuk dalam berkontraksi, tulang rusuk akan tertarik ke posisi semula sehingga mendesak dinding paru-paru. Akibatnya, rongga paru-paru menjadi megecil dan menyebabkan tekanan udara di dalamnya meningkat. Hal ini menyebabkan udara dalam rongga paru-paru terdorong ke luar, yang dalam proses ini disebut dengan ekspirasi.
Bila tersedak dan bersin hal ini merupakan ekspirasi mendadak oleh pengerutan yang secara tiba-tiba dari otot-otot perut, sehingga isi perut mendorong diafragma ke atas. Hal ini mengakibtakan ruang dada mengecil secara tiba-tiba, sehingga tekanan dalam paru-paru menjadi tinggi dan udara dikeluarkan dengan keras dari paru-paru. Maka tersedak dan bersin merupakan usaha tubuh untuk mengeluarkan benda asing dalam saluran udara pernapasan.
1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru

2. Fase ekspirasi pernapasan dada 
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

Pernapasan Perut

Pada pernapasan perut, otot yang berperan aktif yakni otot diafragma dan otot dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, maka posisi diafragma akan mandatar. Hal ini menyebabkan volume rongga dada bertambah besar, sehingga tekanan udara di dalamnya mengecil. Penurunan tekanan udara akan diikuti mengembangnya paru-paru, hal ini menyebabkan terjadinya aliran udara ke dalam paru-paru (inspirasi).
Bila otot diafragme berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi, isi rongga perut akan terdesak kea rah diafragma, sehingga posisi diafragma akan cekung kea rah rongga dada. Hal ini yang menyebabkan volume rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi meningkat, yang sehingga dapat menyebabkan isi rongga paru-paru terdorong ke luar dan terjadilah ekspirasi.
1. Fase inspirasi pernapasan perut
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk

2. Fase ekspirasi pernapasan perut 
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar